BENCANA tanah longsor terjadi di kawasan Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/2) kemarin. Akibatnya sebanyak 60 warga tertimbun longsor.
Kapolres Bandung, AKBP Imron Yunus, mengatakan, empat di antara 60 warga yang terkubur ditemukan tewas. Yakni tiga orang dewasa dan seorang anak. Menurut Imron, longsor terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan Ciwidey sejak semalam. Longsor terjadi di pagi hari saat orang-orang belum berangkat beraktivitas.
Tim SAR tampak menemui kesulitan saat mengevakuasi korban karena medan lokasi longsor yang terletak di Perkebunan Teh Dewata cukup berat. Karena itu evakuasi dihentikan sementara tadi malam dan akan dilanjutkan pada Rabu pagi. “Hal itu karena kurangnya penerangan di lokasi yang terletak di antara perkebunan dan hutan,” kata Kepala Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi, Sofian Nataprawira, di Soreang, Selasa malam. “Meskipun saya masih belum mendapatkan konfirmasi perkembangan terbaru namun dapat dipastikan evakuasi dihentikan karena di lokasi tidak ada penerangan dan tidak efektif melakukan pencarian korban,” ujarnya.
Sofian menerangkan di lokasi perkebunan teh tersebut tidak ada cahaya namun di pabrik dan kantor telah terpasang listrik. “Tapi karena kondisinya sangat tidak memungkinkan dilakukan pencarian maka Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan tim yang ada di sana bersepakat menghentikannya sementara,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diterima Kasatkorlak Penanganan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Bandung, pencarian masih dilakukan terhadap 47 orang yang masih tertimbun di perkebunan, 10 orang di kantor perkebunan, dan 15 orang berada di dalam pabrik Perkebunan Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
“Lima orang di antaranya telah ditemukan namun tim kesulitan melakukan pencarian para korban karena lokasi yang berada di antara perkebunan dan hutan sehingga alat berat yang masuk ke daerah tersebut sangat sulit mencapai lokasi,” ujarnya.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB tersebut diperkirakan terjadi di perbukitan sehingga hampir seluruh perkebunan dan perkantoran di wilayah tersebut tertutupi oleh longsoran tanah. “Kami juga kesulitan mendapat laporan karena tidak adanya sinyal telepon selular di daerah tersebut,” ujarnya.
Jarak dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju ke Desa Tenjolaya sekitar 45 kilometer ke arah selatan sehingga jarak tempuhnya diperkirakan mencapai tiga jam perjalanan. Rencananya Wakil Presiden Boediono akan melakukan peninjauan ke lokasi longsor dengan menggunakan helikopter bersama Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo Rabu (24/2) sekitar pukul.
Kapolres Bandung, AKBP Imron Yunus, mengatakan, empat di antara 60 warga yang terkubur ditemukan tewas. Yakni tiga orang dewasa dan seorang anak. Menurut Imron, longsor terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan Ciwidey sejak semalam. Longsor terjadi di pagi hari saat orang-orang belum berangkat beraktivitas.
Tim SAR tampak menemui kesulitan saat mengevakuasi korban karena medan lokasi longsor yang terletak di Perkebunan Teh Dewata cukup berat. Karena itu evakuasi dihentikan sementara tadi malam dan akan dilanjutkan pada Rabu pagi. “Hal itu karena kurangnya penerangan di lokasi yang terletak di antara perkebunan dan hutan,” kata Kepala Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi, Sofian Nataprawira, di Soreang, Selasa malam. “Meskipun saya masih belum mendapatkan konfirmasi perkembangan terbaru namun dapat dipastikan evakuasi dihentikan karena di lokasi tidak ada penerangan dan tidak efektif melakukan pencarian korban,” ujarnya.
Sofian menerangkan di lokasi perkebunan teh tersebut tidak ada cahaya namun di pabrik dan kantor telah terpasang listrik. “Tapi karena kondisinya sangat tidak memungkinkan dilakukan pencarian maka Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan tim yang ada di sana bersepakat menghentikannya sementara,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diterima Kasatkorlak Penanganan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Bandung, pencarian masih dilakukan terhadap 47 orang yang masih tertimbun di perkebunan, 10 orang di kantor perkebunan, dan 15 orang berada di dalam pabrik Perkebunan Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
“Lima orang di antaranya telah ditemukan namun tim kesulitan melakukan pencarian para korban karena lokasi yang berada di antara perkebunan dan hutan sehingga alat berat yang masuk ke daerah tersebut sangat sulit mencapai lokasi,” ujarnya.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB tersebut diperkirakan terjadi di perbukitan sehingga hampir seluruh perkebunan dan perkantoran di wilayah tersebut tertutupi oleh longsoran tanah. “Kami juga kesulitan mendapat laporan karena tidak adanya sinyal telepon selular di daerah tersebut,” ujarnya.
Jarak dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju ke Desa Tenjolaya sekitar 45 kilometer ke arah selatan sehingga jarak tempuhnya diperkirakan mencapai tiga jam perjalanan. Rencananya Wakil Presiden Boediono akan melakukan peninjauan ke lokasi longsor dengan menggunakan helikopter bersama Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo Rabu (24/2) sekitar pukul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar